VIVAnews - Salah satu lembaga pemeringkat kredit utama, Moody's, menurunkan status 15 bank besar dan lembaga keuangan mancanegara. Ini terkait dengan memburuknya kinerja mereka dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut stasiun berita BBC, sejumlah bank papan atas di AS dan Inggris turun kelas. Di Inggris Royal Bank of Scotland (RBS), Barclays, dan HSBC, sedangkan di AS Bank of America, Citigroup, Goldman Sachs, dan JP Morgan.
Menurut Moody's semua bank yang terkena penurunan ini sangat rentan terkena guncangan dan berisiko mengalami kerugian besar yang terkait dengan aktivitas pasar modal.
Selain di AS dan Inggris, bank-bank utama di kawasan lain yang terkena penurunan adalah Credit Suisse, UBS, BNP Paribas, Credit Agricole, Societe Generale, Deutsche Bank, Royal Bank of Canada and Morgan Stanley.
Baca Selengkapnya>>
Baca Selengkapnya>>
Apalagi, menurut Moody's, sudah ada sinyalemen dari para pemerintah untuk mengurangi dukungan bagi para bank yang bermasalah. Ini bisa memperburuk situasi bagi bank yang sakit.
Beberapa bank juga masuk dalam katagori "negative outlook." Ini menjadi peringatan bahwa mereka bisa turun kelas lagi oleh Moody's, mengingat pemerintah pada akhirnya akan menarik dukungan.
Empat bank turun satu peringkat, sepuluh lainnya dua tingkat. Bahkan ada satu bank, yaitu Credit Suisse, yang turun tiga tingkat. Bagi kalangan pengamat, status terkini bank yang disebut terakhir itu sangat mengejutkan.
Menanggapi penilaian dari Moody's, RBS merasa kecewa. "Kami tidak setuju dengan perubahan peringkat dari Moody's yang ini mencerminkan mundur ke belakang dan tidak memberi kredit yang sepantasnya bagi perbaikan yang telah dikerjakan grup kami dari segi neraca, pendanaan, dan profil risiko," demikian pernyataan RBS.
No comments:
Post a Comment
disemat di bawah entri