KUTA, KOMPAS.com - Sejumlah penumpang penerbangan Citilink yang telantar di Bandar Udara Ngurah Rai, Kuta, Bali, diminta membayar uang tambahan sebesar Rp 200.000 jika ingin berangkat menggunakan penerbangan selanjutnya.
"Kami diminta membayar biaya administrasi Rp 200.000 lagi untuk dapat terbang pada jadwal penerbangan berikutnya," kata Efra Rohanita, penumpang rute Denpasar-Surabaya, Minggu.
Kebijakan itu mendapat reaksi dari puluhan penumpang yang tiketnya dianggap hangus atau tidak berlaku. Sebagian penumpang menerima, tetapi ada pula yang menolak membayar biaya tambahan tersebut.
Efra mengatakan, tiket dianggap hangus karena telah melewati batas waktu check-in. Ia menolak membayar biaya tambahan karena menganggap petugas menutup layanan check-in secara sepihak, sementara penumpang sudah antre sejak 1-2 jam sebelum loket ditutup.
"Saya tidak mau membayar lagi karena tiket dinyatakan hangus, padahal saya tak melakukan kesalahan. Saya sudah mengantre di loket pelayanan sejak lama," ujarnya.
Efra menduga, ditutupnya loket pelayanan secara mendadak di saat puluhan penumpang masih mengantre tersebut disebabkan oleh banyaknya calo tiket. "Kenapa tiket kami hangus dan loket check-in ditutup tiba-tiba, padahal sudah mengantre lama. Jangan-jangan kursi pesawat sudah penuh karena banyak calo tiket yang beroperasi di sini," ucapnya.
Sumber: Kompas.com
No comments:
Post a Comment
disemat di bawah entri