KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASARio Haryanto
TERKAIT:
SILVERSTONE, KOMPAS.com - Masalah teknis kembali mengganggu pebalap Indonesia Rio Haryanto, sehingga membuatnya hanya finis di urutan ke-12 pada balapan kedua ajang GP2, Minggu (8/7/2012) di Sirkuit Silverstone, Inggris. Hasil ini membuat Rio gagal menambah poin dari balapan kedua.
Secara keseluruhan, Rio hanya dapat menambah satu poin dari hasil finis di urutan ke-10 pada balapan pertama. Hasil ini belum dapat membuat Rio naik dari peringkat ke-15 dengan total koleksi 27 poin.
Rio yang start di posisi ke-10 langsung menyodok ke depan saat start, karena hanya pebalap yang berada di urutan delapan besar yang akan mendapat poin di balapan kedua. Rio yang memacu mobilnya dengan agresif, berhasil merebut posisi ke-9, setelah menyalip rekan senior setimnya, Max Chilton, di putaran ke-8. Rio juga terus mengejar Jolyon Palmer yang berada di urutan kedelapan.
Namun, pebalap yang disponsori PT Pertamina itu sulit menambah kecepatan karena ban depannya bermasalah. Kedua ban tipe medium itu sering mengalami selip, sehingga sulit untuk dipacu dalam kecepatan yang sangat tinggi dan merepotkan saat dibawa masuk ke tikungan.
Masalah di mobil Rio diperumit dengan kerusakan pada sisi samping, karena sempat bersenggolan dengan mobil Fabio Leimer. Kedua masalah itu membuat Rio sulit menambah kecepatan dan terus ditekan oleh lawan-lawannya.
Untuk menghindari tabrakan dan penalti karena terlalu lama menutup jalan pebalap lain dalam kecepatan rendah, Rio akhirnya membuka jalan bagi empat pebalap lain untuk menyalipnya. Rio akhirnya finis di urutan ke-12.
"Pada awal balapan, semuanya berjalan baik. Namun menjelang putaran ke-10 ban depan menjadi semakin parah dengan masalah understeer. Tim kami sedang melakukan investigasi dengan masalah understeer yang belum pernah saya alami pada balapan-balapan sebelumnya," kata Rio.
Piers Hunnisett, manajer teknis Rio, mengatakan, kemungkinan terjadi masalah pada konstruksi ban. Para teknisi dari produsen ban Pirelli juga mulai melakukan pemeriksaan dan investigasi pada masalah ban yang digunakan oleh Rio.
Secara keseluruhan, Rio hanya dapat menambah satu poin dari hasil finis di urutan ke-10 pada balapan pertama. Hasil ini belum dapat membuat Rio naik dari peringkat ke-15 dengan total koleksi 27 poin.
Rio yang start di posisi ke-10 langsung menyodok ke depan saat start, karena hanya pebalap yang berada di urutan delapan besar yang akan mendapat poin di balapan kedua. Rio yang memacu mobilnya dengan agresif, berhasil merebut posisi ke-9, setelah menyalip rekan senior setimnya, Max Chilton, di putaran ke-8. Rio juga terus mengejar Jolyon Palmer yang berada di urutan kedelapan.
Namun, pebalap yang disponsori PT Pertamina itu sulit menambah kecepatan karena ban depannya bermasalah. Kedua ban tipe medium itu sering mengalami selip, sehingga sulit untuk dipacu dalam kecepatan yang sangat tinggi dan merepotkan saat dibawa masuk ke tikungan.
Masalah di mobil Rio diperumit dengan kerusakan pada sisi samping, karena sempat bersenggolan dengan mobil Fabio Leimer. Kedua masalah itu membuat Rio sulit menambah kecepatan dan terus ditekan oleh lawan-lawannya.
Untuk menghindari tabrakan dan penalti karena terlalu lama menutup jalan pebalap lain dalam kecepatan rendah, Rio akhirnya membuka jalan bagi empat pebalap lain untuk menyalipnya. Rio akhirnya finis di urutan ke-12.
"Pada awal balapan, semuanya berjalan baik. Namun menjelang putaran ke-10 ban depan menjadi semakin parah dengan masalah understeer. Tim kami sedang melakukan investigasi dengan masalah understeer yang belum pernah saya alami pada balapan-balapan sebelumnya," kata Rio.
Piers Hunnisett, manajer teknis Rio, mengatakan, kemungkinan terjadi masalah pada konstruksi ban. Para teknisi dari produsen ban Pirelli juga mulai melakukan pemeriksaan dan investigasi pada masalah ban yang digunakan oleh Rio.
No comments:
Post a Comment
disemat di bawah entri