London (ANTARA News) - Atlet balap sepeda trek Britania kelahiran Jerman Philip Hindes mengakui ia telah melanggar peraturan olimpiade dengan sengaja menjatuhkan diri pada babak penyisihan, untuk mempertahankan gelar juara tim sprint mereka.
Hindes, yang baru satu tahun pindah dari Jerman ke Britania, memang ditempatkan menjadi pesepeda pembuka dari nomor balap sepeda trek sprint beregu putra karena penampilannya yang mengesankan.
Ia hampir saja menghancurkan impian timnya untuk meraih emas ketika ban depan sepedanya tergelincir hanya beberapa sekon setelah pertandingan dimulai.
Saat itu, tim Britania juga terdiri dari Jason Kenny dan Sir Chris Hoy.
Ketika menghadapi kemungkinan kalah dari lawan-lawan timnya, Hindes memutuskan untuk sengaja menjatuhkan diri.
"Saya menjatuhkan diri. Saya melakukannya dengan sengaja hanya untuk mendapatkan start ulang, agar saya bisa memulai dengan lebih cepat. Ini sudah direncanakan," ungkap Hindes.
Pada nomor balap sepeda trek memang ada sebuah peraturan yang menyebutkan jika salah satu tim mengalami tabrakan atau jatuh, maka pertandingan bisa diulang.
Sebelumnya, Hindes juga dikabarkan melakukan pelanggaran yang sama pada kejuaraan dunia di Melbourne. Ulahnya itu menyebabkan tim balap sepeda trek beregu putra Inggris terkena degradasi.
"Ketika hal ini terjadi, Anda sudah kehilangan banyak waktu, kesempatan saya satu-satunya adalah menjatuhkan diri agar pertandingan diulang," kata Hindes, yang juga megakui rekan setimnya yakni Hoy dan Kenny tidak ada yang terganggu akibat aksinya ini.
"Saya pikir mereka sudah tahu saya melakukannya dengan sengaja. Kami sudah membicarakannya kemarin, dan jika terjadi sesuatu, seseorang harus menjatuhkan diri. Jadi saya yang melakukannya," katanya.
Setelah insiden Hindes menjatuhkan diri tersebut, pertandingan diulang, dan hasilnya, Hoy langsung memimpin pertandingan dengan rekor dunia baru, yakni 42,747 detik.
Hasil ini membawa tim Britania menuju final melawan Prancis. Britania berhasil menggondol emas dengan rekor waktu 42.600.
Ketua tim Prancis untuk balap sepeda trek, Isabelle Gautheron mengungkapkan bahwa timnya tahu Hindes memang sengaja menjatuhkan diri untuk mengulang pertandingan, namun hal tersebut diakuinya tak akan mengubah hasil.
"Sangat jelas terlihat dari video kalau dia memang menjatuhkan diri. Tapi tidak ada peraturan yang bisa memberi sanksi aksi seperti itu. Tapi dengan dia mengakui hal itu, saya harap otoritas mempertimbangkan untuk mengganti peraturannya. Kami masih sakit hati karena kalah di final," ungkap Gautheron saat dihubungi via telepon oleh AFP.
No comments:
Post a Comment
disemat di bawah entri