Pejudo Prancis, Lucie Decosse
London - Pejudo Prancis, Lucie Decosse yang telah memenangkan setiap kejuaraan judo terkecuali olimpiade, akhirnya mendapatkan medali emas di nomor -70kg, Rabu.
Pada laga final tersebut, Decosse berhasil mengalahkan pejudo Jerman yang juga berprofesi sebagai polisi, Kerstin Thiele. Kemenangan itu sekaligus membuat Prancis mendapatkan emas judo untuk pertama kalinya setelah 12 tahun.
Tiga kali juara dunia dan peraih medali perak di Beijing itu begitu menikmati kemenangannya sampai menangis. Para pendukungnya yang duduk di bangku penonton ExCel Centre, London.
"Saya tidak merasakan tekanan apapun karena saya tahu harus berusaha sekuat tenaga," kata Decosse kepada wartawan seperti dikutip dari Reuters.
Dia menambahkan, "Saya kalah di final Beijing, saya tidak bisa melupakan itu."
Emasnya yang pertama untuk Prancis sejak Olimpiade Sydney, mengikuti perolehan empat perunggu yang telah didapat oleh tim Prancis di London.
Sementara itu, Thiele mengaku puas dengan perak yang diperolehnya. Pada laga semi final saat melawan pejudo China, Chen Fei dia meluapkan emosinya saat memenangi pertandingan.
Thiele menangis dan menggenggam wajahnya ketika wasit memutuskan kemenangannya di babak pertambahan waktu.
"Saya melihat Thiele memenangkan laga semifinal dengan sangat emosional, dia menangis, dan saya berpikir bisa mengambil keuntungan dari emosinya, saya melakukannya, dan saya menang," kata Decosse.
Setelah kemenangannya ini, kemungkinan Decosse tidak akan mempertahankan emasnya pada Olimpiade Brazil 2016 nanti. Terdengar kabar, dia akan pensiun dan banting stir menjadi reporter televisi.
Medali perunggu diperoleh pejudo Kolumbia, Yuri Alvear yang berhasil mengalahkan Chen. Perunggu lainnya didapatkan oleh pejudo Belanda, Edith Bosch.
Pada laga final tersebut, Decosse berhasil mengalahkan pejudo Jerman yang juga berprofesi sebagai polisi, Kerstin Thiele. Kemenangan itu sekaligus membuat Prancis mendapatkan emas judo untuk pertama kalinya setelah 12 tahun.
Tiga kali juara dunia dan peraih medali perak di Beijing itu begitu menikmati kemenangannya sampai menangis. Para pendukungnya yang duduk di bangku penonton ExCel Centre, London.
"Saya tidak merasakan tekanan apapun karena saya tahu harus berusaha sekuat tenaga," kata Decosse kepada wartawan seperti dikutip dari Reuters.
Dia menambahkan, "Saya kalah di final Beijing, saya tidak bisa melupakan itu."
Emasnya yang pertama untuk Prancis sejak Olimpiade Sydney, mengikuti perolehan empat perunggu yang telah didapat oleh tim Prancis di London.
Sementara itu, Thiele mengaku puas dengan perak yang diperolehnya. Pada laga semi final saat melawan pejudo China, Chen Fei dia meluapkan emosinya saat memenangi pertandingan.
Thiele menangis dan menggenggam wajahnya ketika wasit memutuskan kemenangannya di babak pertambahan waktu.
"Saya melihat Thiele memenangkan laga semifinal dengan sangat emosional, dia menangis, dan saya berpikir bisa mengambil keuntungan dari emosinya, saya melakukannya, dan saya menang," kata Decosse.
Setelah kemenangannya ini, kemungkinan Decosse tidak akan mempertahankan emasnya pada Olimpiade Brazil 2016 nanti. Terdengar kabar, dia akan pensiun dan banting stir menjadi reporter televisi.
Medali perunggu diperoleh pejudo Kolumbia, Yuri Alvear yang berhasil mengalahkan Chen. Perunggu lainnya didapatkan oleh pejudo Belanda, Edith Bosch.
No comments:
Post a Comment
disemat di bawah entri